Manusia tentu ciptaan yang kompleks karena semua badan adalah organisme yang sangat kompleks, bahkan terdapat 50 triliun sel tunggal unfathomabli kompleks dalam tubuh. Ketika kita mempertimbangkan pikiran dan kesadaran maka kita menambahkan lapisan untuk kompleksitas. Ya itu dapat dicoba untuk mengetahui tentang kompleksitas kita. Maksudku, kita tahu sedikit tentang diri kita sendiri dan jika kita tidak kerja fisik tubuh sejenak, meskipun dapat diakui bahwa kita dapat menyelidiki dan mengukur anatomi dan fisiologi tubuh, apa yang kita ketahui tentang mengapa kita berperilaku dan apa yang kita lakukan? Bagaimana kita berpikir? Mengapa kita merasakan hal yang kita lakukan? Dari mana emosi kita berasal? Bagaimana kita merasa kasih sayang, cinta, benci dll? Berapa banyak bagian dalam pikiran yang ada pada tubuh kita?
Hal ini adil untuk mengatakan bahwa kita sedikit tahu tentang bagaimana jaringan tubuh kita beroperasi. Apa ini ada hubungannya dengan kanker dan penyembuhan? Kumpulan 50 triliun atau lebih sel dalam tubuh kita, secara pribadi saya belum menghitungnya, tetapi ada sel-sel yang tidak statis dan tinggal bersama selama sisa hidup kita. Kebanyakan sel memiliki rentang hidup yang sangat singkat, sehingga jumlah sel kita dalam waktu hidup kita hanya merupakan pikiran.
Intinya adalah bahwa semua sel ini dalam satu organisme, dan kerjasama antar sel memungkinkan mereka untuk berkumpul bersama dan menjadi satu yaitu tubuh.
Berbagi informasi adalah perekat yang membuat semua bisa bekerja secara harmonis bersama-sama. Tubuh kita (yang mencakup pikiran, meskipun banyak yang berpikir untuk mengobati) mencerminkan totalitas sel 50 triliun sel kita. Setiap sel adalah holograph dari keseluruhannya. Apa yang mempengaruhi sel-sel, mempengaruhi keseluruhan, apa mempengaruhi keseluruhan yang mempengaruhi sel-sel, disini ada pemisahan. Ketika kita merasa marah, keseluruhan adalah perasaan marah, sel-sel merasa marah, saat kita merasa cinta keseluruhan adalah perasaan cinta. Kisah hidup kita adalah kisah sel-sel kita. Kisah sel-sel kita adalah kita.
Ketika kita berada dalam keadaan kesehatan yang buruk, tubuh termasuk pikiran sakit, sekali lagi tidak ada pemisahan. Jika pikiran sakit, maka tubuh sakit.
Jika seseorang memiliki kanker, bagaimanakah proses menghadapinya? Kita terserang kanker dan mengamati itu sebagai 'sesuatu' yang terpisah dari kita. Sel-sel kanker adalah sel kita sendiri, mereka tidak terpisah!
Jika kita menghapus persepsi bahwa kita megalami kanker dan melihat totalitas kita, pola keberadaan kita bukan maka kita dapat menyadari hal ini adalah kita yang normal. Apakah kita benar-benar ingin menjadi seperti ini? Apakah perubahan mungkin terjadi ? Apakah kita ingin merasa berbeda, apakah kita ingin mengalami kehidupan yang berbeda, apakah kita menginginkan kualitas hidup yang lebih baik, kualitas yang lebih baik dari citra diri kita, apakah kita ingin lebih vitalitas, kesehatan yang lebih baik, apakah kita ingin sempurna, apakah kita menginginkan kebebasan, apakah kita ingin lebih banyak mengontrol diri, kepercayaan diri yang lebih, kemandirian, kita ingin merasa bahwa kita peduli, bahwa kita adalah penting, apakah kita ingin bebas dari kritik diri, kebencian, apatis, kepahitan, keyakinan negatif tentang diri kita sendiri, pembatasan atau kita tidak berani?
Apakah kita pikir kita tidak layak? Perubahan itu terlalu sulit? Apakah kita berasumsi ini hanya siapakah aku?
Manusia selalu berusaha untuk menentukan siapa dia, kita mendefinisikan diri kita sebagai saya yang keras kepala dll. Kita selalu berusaha untuk mengidentifikasi dan menentukan siapa kita! Karena kita (ego) tidak tahu siapa kita, kita terputus dan terpisah dari tubuh kita.
Satu-satunya definisi yang sesuai juga yang paling menguntungkan, hanya 'aku'. Ini sangat kuat untuk itu mencakup semua kemungkinan dan tidak memiliki keterbatasan.
Jadi sebagai pengendali kehidupan apakah ingin cerita anda terungkap? Apapun ceritanya yang anda miliki, akan mencerminkan sel seluruh tubuh, sistem kekebalan tubuh dll akan mencerminkan cerita.
